tag:blogger.com,1999:blog-80658048031869194752024-03-12T16:01:54.630-07:00migasnet02-fajar8012.blogspot.comfajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-8065804803186919475.post-2524602623700223942010-01-10T05:32:00.000-08:002010-01-10T05:34:46.352-08:00berbagai macam sumur dan rig<h2>Macam Sumur dan Rig Dalam Perminyakan</h2> <span class="jump"><a href="http://nooradinugroho.wordpress.com/2007/09/27/macam-sumur-dan-rig-dalam-perminyakan/#comments">Jump to Comments</a></span> <br /> <div class="snap_preview"><p style="text-indent: 0.2in; margin-bottom: 0pt; line-height: 150%; text-align: center;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span id="more-1"></span>Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:</span></span></p> <ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Eksplorasi (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Wildcat</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Konfirmasi (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Confirmation Well</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">), merupakan sumur yang digunakan untuk memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Pengembangan (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Development Well</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) merupakan sumur yang dibor pada suatu lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-indent: 0.2in; margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu sendiri, yaitu:</span></span></p> <ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbumi, maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Berarah (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Deviated Well</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Directional Well</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">), merupakan sumur yang secara geometri tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J, maupun L.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal, dan merupakan bagian dari sumur berarah.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-indent: 0.2in; margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur.</span></span></p> <p style="text-indent: 0.2in; margin-bottom: 0pt; line-height: 150%; page-break-before: always;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua maca</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">m, yaitu:</span></span></p> <ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Rig Darat (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Land Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Well Service</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> atau </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Work Over</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang secara </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>portable </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>heliportable</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled13.jpg"><img class="size-full wp-image-52 aligncenter" title="untitled13" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled13.jpg?w=427&h=325" alt="" width="427" height="325" /></a></p> <ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Rig Laut (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Offshore Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.</span></span></p> </li></ul> <p style="margin-left: 0.39in; text-indent: 0.2in; margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari Rig Laut (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Offshore Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:</span></span></p> <ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Swamp Barge</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara mengisi </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Ballast Tanks</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">nya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah rig duduk didasar dan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Spud Can</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">nya tertancap didasar laut.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled21.jpg"><img class="size-full wp-image-53 aligncenter" title="untitled21" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled21.jpg?w=431&h=314" alt="" width="431" height="314" /></a></p> <p style="text-align: left;"> </p><ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Tender Barge</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Swamp Barge</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, namun dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Jack Up Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, rig jenis ini menggunakan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>platform</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>platform</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled31.jpg"><img class="size-full wp-image-54 aligncenter" title="untitled31" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled31.jpg?w=329&h=366" alt="" width="329" height="366" /></a></p> <p style="text-align: left;"> </p><ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Drilling Jacket</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, merupakan jenis rig yang menggunakan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>platform</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> berstruktur baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Jack Up</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> maupun </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Tender Barge</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Semi-Submersible Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Flooded </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">atau </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Ballasted</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) yang menggunakan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Hull</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>mooring</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Thruster</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Ballast Control System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Jack Up Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled41.jpg"><img class="size-full wp-image-55 aligncenter" title="untitled41" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled41.jpg?w=431&h=374" alt="" width="431" height="374" /></a></p> <p style="text-align: left;"> </p><ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Drill Ship</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, merupakan jenis rig yang bersifat </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>mobile</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> dan diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Moon Pool</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">). Dengan sistem </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Thruster</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled51.jpg"><img class="size-full wp-image-56 aligncenter" title="untitled51" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled51.jpg?w=451&h=342" alt="" width="451" height="342" /></a></p> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled61.jpg"><img class="alignnone size-medium wp-image-57" title="untitled61" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled61.jpg?w=346&h=283" alt="" width="346" height="283" /></a></p> <p style="text-indent: 0.2in; margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:</span></span></p> <ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Drilling Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled71.jpg"><img class="size-full wp-image-58 aligncenter" title="untitled71" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled71.jpg?w=211&h=280" alt="" width="211" height="280" /></a></p> <p style="text-align: left;"> </p><ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Workover Rig</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan sebagainya.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-indent: 0.2in; margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Komponen-komponen pada rig itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi lima dalam bagian besar, yaitu:</span></span></p> <ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Hoisting System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, secara umum komponen terdiri dari </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Drawworks</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> (kadang disebut </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Hoist</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">), </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Mast </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">atau </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Derrick</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Crown Block</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Traveling Block</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, dan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Wire Rope</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Drilling Line</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">). </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Hoisting System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> berfungsi untuk menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>completion</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, atau pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang sumur.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Rotary System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, merupakan komponen dari rig yang berfungsi sebagai pemutar pipa-pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional, pipa pemboran (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Drill Strings</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) memutar mata-bor (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Drill Bit</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) untuk penggalian sumur.</span></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Circulation System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk mengkondisikan lumpur: </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Shale Shaker</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil pemboran (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Cutting</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) dari lumpur, </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Desander</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">: berfungsi untuk memisahkan pasir, </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Degasser</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">: berfungsi untuk mengeluarkan gas, </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Desilter</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">: berfungsi untuk memisahkan partikel padat berukuran kecil.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled81.jpg"><img class="size-full wp-image-59 aligncenter" title="untitled81" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled81.jpg?w=416&h=332" alt="" width="416" height="332" /></a></p> <p style="text-align: left;"> </p><ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Blowout Prevention System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Blowout</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> (meledaknya sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari dalam sumur). Pada komponen ini bagian yang utama adalah BOP (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Blow Out Preventer</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) yang terdiri atas berbagai macam katup (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Valve</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">) dan dipasang di kepala sumur (</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Wellhead</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">).</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled9.jpg"><img class="size-full wp-image-60 aligncenter" title="untitled9" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled9.jpg?w=207&h=213" alt="" width="207" height="213" /></a></p> <p style="text-align: left;"> </p><ul><li> <p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%; page-break-before: always;" align="justify"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Power System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">, komponen ini berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar. Pada sebuah rig untuk </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Power System</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">nya, tergantung dari ukuran dan kedalaman sumur yang akan di capai, biasanya akan membutuhkan satu atau lebih </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Prime Mover</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">. Pada rig besar biasanya memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka membangkitkan tenaga sebesar 3000 atau lebih </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><em>Horsepower</em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: small;">. Dan, tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke komponen rig yang lain.</span></span></p> </li></ul> <p style="text-align: center;"><a href="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled10.jpg"><img class="size-full wp-image-61 aligncenter" title="untitled10" src="http://nooradinugroho.files.wordpress.com/2008/10/untitled10.jpg?w=412&h=493" alt="" width="412" height="493" /></a></p> <p style="text-align: left;"> </p><p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%; page-break-before: always;" align="center"> </p><p style="margin-bottom: 0pt; line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-family: Arial,sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size: small;">(Dari Pelbagai Sumber</span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;">)</span></span></span></p> </div>fajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8065804803186919475.post-52487648205029801012010-01-10T05:29:00.000-08:002010-01-10T05:30:52.415-08:00komponen rig<table class="contentpaneopen"><tbody><tr><td class="contentheading" width="100%"><a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html" class="contentpagetitle">Dari Mana Datangnya Minyak Bumi? - Komponen Rig</a> </td> <td class="buttonheading" width="100%" align="right"> <a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.pdf" title="PDF" onclick="window.open(this.href,'win2','status=no,toolbar=no,scrollbars=yes,titlebar=no,menubar=no,resizable=yes,width=640,height=480,directories=no,location=no'); return false;" rel="nofollow"><img src="http://www.agussuwasono.com/templates/rt_replicant2_j15/images/pdf_button.png" alt="PDF" /></a> </td> <td class="buttonheading" width="100%" align="right"> <a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html?tmpl=component&print=1&page=" title="Print" onclick="window.open(this.href,'win2','status=no,toolbar=no,scrollbars=yes,titlebar=no,menubar=no,resizable=yes,width=640,height=480,directories=no,location=no'); return false;" rel="nofollow"><img src="http://www.agussuwasono.com/templates/rt_replicant2_j15/images/printButton.png" alt="Print" /></a> </td> <td class="buttonheading" width="100%" align="right"> <a href="http://www.agussuwasono.com/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL3d3dy5hZ3Vzc3V3YXNvbm8uY29tL3RlY2huaWNhbC1yZWZlcmVuY2VzL29pbC1rbm93bGVkZ2UvMjc3LXByb3Nlcy1wZW1iZW50dWthbi1taW55YWstYnVtaS0uaHRtbA%3D%3D" title="E-mail" onclick="window.open(this.href,'win2','width=400,height=350,menubar=yes,resizable=yes'); return false;"><img src="http://www.agussuwasono.com/templates/rt_replicant2_j15/images/emailButton.png" alt="E-mail" /></a> </td> </tr> </tbody></table> <table class="contentpaneopen"> <tbody><tr> <td valign="top"> <span class="small"> Ditulis oleh Doddy Samperuru </span> </td> </tr> <tr> <td class="createdate" valign="top"> Rabu, 06 Januari 2010 00:00 </td> </tr> <tr> <td valign="top"> <table class="contenttoc" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <th>Article Index</th> </tr> <tr> <td> <a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html" class="toclink">Dari Mana Datangnya Minyak Bumi?</a> </td> </tr> <tr> <td> <a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html?start=1" class="toclink active">Komponen-Rig</a> </td> </tr> <tr> <td> <a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html?start=2" class="toclink">pengertian-perforating</a> </td> </tr> <tr> <td> <a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html?showall=1" class="toclink">All Pages</a> </td> </tr> </tbody></table><div class="pagenavcounter">Halaman 2 dari 3</div> <p style="text-align: justify;"><strong>Apa saja komponen rig ? </strong><br />Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar :</p> <div style="text-align: justify;"><ol><li>Hoisting system: fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.</li><li>Rotary system: berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor(drill bit) untuk menggali sumur.</li><li>Circulation system : untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi (1) pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan, (2) peralatan untuk mengkondisikan lumpur: shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran (cutting) dari lumpur; desander untuk memisahkan pasir; degasser untuk mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb.</li><li>Blowout prevention system: peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead). </li><li>Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar.</li></ol></div> <div style="text-align: center;"><img alt="gambar8" src="http://www.agussuwasono.com/images/stories/migas/gambar8.jpg" width="421" height="558" /></div> <div style="text-align: center;"><img alt="gambar9" src="http://www.agussuwasono.com/images/stories/migas/gambar9.jpg" width="405" height="356" /></div> <p style="text-align: justify;"><strong><br />Mengapa digunakan lumpur untuk pemboran ? </strong><br />Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (wellcontrol), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).<br /><strong><br />Bagaimana pengerjaan pemboran sumur dilakukan ? </strong><br />Pemboran sumur dilakukan dengan mengkombinasikan putaran dan tekanan pada mata bor. Pada pemboran konvensional, seluruh pipa bor diputar dari atas permukaan oleh alat yang disebut turntable. Turntable ini diputar oleh mesin diesel, baik secara elektrik ataupun transmisi mekanikal. Dengan berputar, roda gerigi di mata bor akan menggali bebatuan. Daya dorong mata bor diperoleh dari berat pipa bor. Semakin dalam sumur dibor, semakin banyak pipa bor yang dipakai dan disambung satu persatu. Selama pemboran lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa bor ke<br />bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan. Kemudian lumpur naik kembali ke permukaan lewat annulus, yaitu celah antara lubang sumur dan pipa bor, membawa cutting hasil pemboran.</p> <p style="text-align: center;"><img alt="gambar10" src="http://www.agussuwasono.com/images/stories/migas/gambar10.jpg" width="258" height="343" /></p><br /><p style="text-align: justify;"><strong>Mengapa pengerjaan logging dilakukan ? </strong><br />Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi (coring) dari dinding sumur, dsb.<br /><br />Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log.<br />Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti.<br /><br /></p> <div style="text-align: center;"><img alt="gambar11" src="http://www.agussuwasono.com/images/stories/migas/gambar11.jpg" width="631" height="866" /></div> <p style="text-align: justify;"><br /><br />Logging-While-Drilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gammaray) sedini mungkin pada saat pemboran.<br /><br />Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis dan merekam semua informasi dari partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang dibor.</p> <div style="text-align: center;"><img alt="gambar12" src="http://www.agussuwasono.com/images/stories/migas/gambar12.jpg" width="349" height="666" /></div> <p style="text-align: justify;"><strong><br />Mengapa sumur harus disemen ? </strong><br />Penyemenan sumur digolongkan menjadi dua bagian :<br /><strong>Pertama, </strong>primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum penyemenan ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran semen (semen + air + aditif) dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah antara dua tubular yang berbeda ukuran, bisa casing<br />dengan lubang sumur, bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya untuk pengisolasian berbagai macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan beban aksial casing dengan casing berikutnya, menyokong casing dan menyokong lubang sumur (borehole).</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kedua</strong>, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi. Tujuannya bermacammacam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk menutup berbagai macam lubang di dinding sumur yang tidak dikehendaki (misalnya lubang perforasi yang akan disumbat, kebocoran di casing, dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya. Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan air, jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti semen dapat divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki.<br /><br />Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus. Sesudah menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian bubur semen ini didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya lumpur atau air, terus sampai ke dasar sumur, keluar dari ujung casing masuk lewat annulus untuk naik kembali ke permukaan. Diharapkan seluruh atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen. Setelah beberapa waktu dan semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam dapat dilanjutkan.</p> <p style="text-align: center;"><img alt="gambar13" src="http://www.agussuwasono.com/images/stories/migas/gambar13.jpg" width="474" height="398" /></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Untuk apa directional drilling dilakukan ? </strong><br />Secara konvensional sumur dibor berbentuk lurus mendekati arah vertikal. Directional drilling (pemboran berarah) adalah pemboran sumur dimana lubang sumur tidak lurus vertikal, melainkan terarah untuk mencapai target yang diinginkan.</p> <p style="text-align: justify;">Tujuannya dapat bermacam-macam :</p> <ol><li>Sidetracking : jika ada rintangan di depan lubang sumur yang akan dibor, maka lubang sumu dapat dielakkan atau dibelokan untuk menghindari rintangan tersebut. </li><li>Jikalau reservoir yang diinginkan terletak tepat di bawah suatu daerah yang tidak mungkin dilakukan pemboran, misalnya kota, pemukiman penduduk, suaka alam atau suatu tempat yang lingkungannya sangat sensitif. Sumur dapat mulai digali dari tempat lain dan diarahkan menuju reservoir yang bersangkutan. </li><li>Untuk menghindari salt-dome (formasi garam yang secara kontinyu terus bergerak) yang dapat merusak lubang sumur. Sering hidrokarbon ditemui dibawah atau di sekitar salt-dome. Pemboran berarah dilakukan untuk dapat mencapai reservoir tersebut dan menghindari salt-dome.</li><li>Untuk menghindari fault (patahan geologis).</li><li>Untuk membuat cabang beberapa sumur dari satu lubung sumur saja di permukaan. </li><li>Untuk mengakses reservoir yang terletak di bawah laut tetapi rignya terletak didarat sehingga dapat lebih murah.</li><li>Umumnya di offshore, beberapa sumur dapat dibor dari satu platform yang sama sehingga lebih mudah, cepat dan lebih murah.</li><li>Untuk relief well ke sumur yang sedang tak terkontrol (blow-out).</li><li>Untuk membuat sumur horizontal dengan tujuan menaikkan produksi hidrokarbon.</li><li>Extended reach : sumur yg mempunyai bagian horizontal yang panjangnya lebih dari 5000m.</li><li>Sumur multilateral : satu lubang sumur di permukaan tetapi mempunyai beberapa cabang secara lateral di bawah, untuk dapat mengakses beberapa formasi hidrokarbon yang terpisah. </li></ol> <p style="text-align: justify;"><br /><br />Pemboran berarah dapat dikerjakan dengan peralatan membor konvensional, dimana pipa bor diputar dari permukaan untuk memutar mata bor di bawah. Kelemahannya, sudut yang dapat dibentuk sangat terbatas. Pemboran berarah sekarang lebih umum dilakukan dengan memakai motor berpenggerak lumpur (mud motor) yang akan memutar mata bor dan dipasang di ujung pipa pemboran. Seluruh pipa pemboran dari permukaan tidak perlu diputar, pipa pemboran lebih dapat “dilengkungkan” sehingga lubang sumur dapat lebih fleksibel untuk diarahkan.</p><br /><div class="pagenavbar"><div><a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html"><<> - </a><a href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/277-proses-pembentukan-minyak-bumi-.html?start=2">Selanjutnya >></a></div></div><br /><div style="margin-left: 5%; margin-right: 5%; text-align: left;"><hr width="85%" color="maroon"><div id="relateditemtitle">Related news items:</div><ul id="relateditemlist"><li><span class="extranews_date">04/09/2009 06:47</span> - <a onmouseover="" src="%5C%22http://www.agussuwasono.com/images/resized/images/stories/rig_100_74.jpeg%5C%22" alt="\"Proses" align="\"left\"" style=""><div class="\'extranews_tooltip\'">Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi ?Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu : Pertama, ada “bebatuan asal” (sour…</div>', CAPTION, 'Proses Pembentukan Minyak Bumi', FGCOLOR, '#ffffff', BGCOLOR, '#000000', WIDTH,'270', HEIGHT,'120', BORDER, 1, CAPCOLOR, '#ffffff', TEXTCOLOR, '#000000');" onmouseout="return nd();" href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/240-proses-pembentukan-minyak-bumi.html">Proses Pembentukan Minyak Bumi</a></li><li><span class="extranews_date">18/12/2008 21:20</span> - <a onmouseover="" class="\'extranews_tooltip\'">Oleh : Adi Junjunan Mustafa Bumi memiliki permukaan dan variabel yang sangat kompleks. Relief topografi bumi dan komposisi materialnya menggambarkan b…</a></li></ul></div><a onmouseover="" class="\'extranews_tooltip\'">', CAPTION, 'Teknik Remote Sensing untuk Melacak Lokasi Minyak dan Gas Bumi', FGCOLOR, '#ffffff', BGCOLOR, '#000000', WIDTH,'270', HEIGHT,'120', BORDER, 1, CAPCOLOR, '#ffffff', TEXTCOLOR, '#000000');" onmouseout="return nd();" href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/52-teknik-remote-sensing-untuk-melacak-lokasi-minyak-dan-gas-bumi.html">Teknik Remote Sensing untuk Melacak Lokasi Minyak dan Gas Bumi</a> <div id="olderitemtitle">Older news items:</div><ul id="olderitemlist"><li><span class="extranews_date">31/12/2009 19:47</span> - <a onmouseover="" src="%5C%22http://www.agussuwasono.com/images/resized/images/stories/migas/reservoir_100_57.jpg%5C%22" alt="\"Reservoir" align="\"left\"" style=""><div class="\'extranews_tooltip\'">1. Pendahuluan Teknik reservoir adalah suatu ilmu yang mempergunakan kaidah-kaidah ilmu alam dalam memecahkan persoalan-persoalan reservoir. Persoala…</div>', CAPTION, 'Reservoir Minyak Dan Gas Bumi', FGCOLOR, '#ffffff', BGCOLOR, '#000000', WIDTH,'270', HEIGHT,'120', BORDER, 1, CAPCOLOR, '#ffffff', TEXTCOLOR, '#000000');" onmouseout="return nd();" href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/275-reservoir-minyak-dan-gas-bumi.html">Reservoir Minyak Dan Gas Bumi</a></li><li><span class="extranews_date">23/04/2009 20:11</span> - <a onmouseover="" src="%5C%22http://img253.imageshack.us/img253/3773/1siklohexana.jpg%5C%22" alt="\"Penyulingan," style="" align="\"left\""><div class="\'extranews_tooltip\'">1. Pendahuluan Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil kompone…</div>', CAPTION, 'Penyulingan, Pemrosesan dan Penggunaan Minyak Bumi', FGCOLOR, '#ffffff', BGCOLOR, '#000000', WIDTH,'270', HEIGHT,'120', BORDER, 1, CAPCOLOR, '#ffffff', TEXTCOLOR, '#000000');" onmouseout="return nd();" href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/159-penyulingan-pemrosesan-dan-penggunaan-minyak-bumi.html">Penyulingan, Pemrosesan dan Penggunaan Minyak Bumi</a></li><li><span class="extranews_date">24/02/2009 07:54</span> - <a onmouseover="" class="\'extranews_tooltip\'">Dari: Rangkuman Diskusi Mailing List Migas IndonesiaUntuk mendapatkan komposisi suatu crude oil, salah satunya dapat dilakukan analisa di laboratorium…', CAPTION, 'Komposisi Crude Oil', FGCOLOR, '#ffffff', BGCOLOR, '#000000', WIDTH,'270', HEIGHT,'120', BORDER, 1, CAPCOLOR, '#ffffff', TEXTCOLOR, '#000000');" onmouseout="return nd();" href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/121-komposisi-crude-oil.html">Komposisi Crude Oil</a></li><li><span class="extranews_date">26/12/2008 08:09</span> - <a onmouseover="" src="%5C%22http://www.petrostrategies.org/Links/worlds_largest_oil_and_gas_companies_2008.gif%5C%22" alt="\"50" style="" align="\"left\""><div class="\'extranews_tooltip\'">Pembaca, kira-kira jika anda ditanya : Sebutkan 10 perusahaan bonafide di seluruh dunia? Apa yang akan anda sebut? Kalo versi saya sendiri saya akan m…</div>', CAPTION, '50 Perusahaan Minyak Paling Bonafide', FGCOLOR, '#ffffff', BGCOLOR, '#000000', WIDTH,'270', HEIGHT,'120', BORDER, 1, CAPCOLOR, '#ffffff', TEXTCOLOR, '#000000');" onmouseout="return nd();" href="http://www.agussuwasono.com/technical-references/oil-knowledge/66-50-perusahaan-minyak-paling-bonafide.html">50 Perusahaan Minyak Paling Bonafide</a></li></ul></td></tr></tbody></table>fajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8065804803186919475.post-19759627749927313692010-01-08T06:24:00.000-08:002010-01-09T06:25:07.965-08:00(rig pemboran)<h1 id="firstHeading" class="firstHeading">Rig pengeboran</h1> <h3 id="siteSub">Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</h3> <div id="jump-to-nav">Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rig_pengeboran#column-one">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rig_pengeboran#searchInput">cari</a></div> <!-- start content --> <div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 252px;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Rig2Apexindo.jpg" class="image"><img alt="" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/32/Rig2Apexindo.jpg/250px-Rig2Apexindo.jpg" class="thumbimage" width="250" height="333" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Rig2Apexindo.jpg" class="internal" title="Perbesar"><img src="http://id.wikipedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" alt="" width="15" height="11" /></a></div> Rig pengeboran darat</div> </div> </div> <p><b>Rig pengeboran</b> adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air">air</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi" title="Minyak bumi">minyak</a>, atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam" title="Gas alam">gas bumi</a>, atau deposit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral" title="Mineral">mineral</a> bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (<i>on shore</i>) atau di atas laut/lepas pantai (<i>off shore</i>) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_Bumi" title="Kerak Bumi" class="mw-redirect">kerak Bumi</a> untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral.</p> <p>Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.</p> <p>Rig pengeboran dapat berukuran:</p> <ul><li>Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineral</li><li>Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi" title="Bumi">Bumi</a>. Pompa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lumpur" title="Lumpur">lumpur</a> yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lumpur_pengeboran&action=edit&redlink=1" class="new" title="Lumpur pengeboran (halaman belum tersedia)">lumpur pengeboran</a> melalui <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mata_bor&action=edit&redlink=1" class="new" title="Mata bor (halaman belum tersedia)">mata bor</a> dan <i>casing</i> (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.</li></ul> <p><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katrol" title="Katrol">Katrol</a> di rig dapat mengangkat ratusan ton <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pipa" title="Pipa" class="mw-redirect">pipa</a>. Peralatan lain dapat mendorong <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam" title="Asam">asam</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasir" title="Pasir">pasir</a> ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai" title="Pantai">pantai</a>.</p> <i>Artikel ini adalah sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisan" title="Wikipedia:Rintisan" class="mw-redirect">rintisan</a>. Anda dapat membantu Wikipedia dengan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rig_pengeboran&action=edit" class="external text" rel="nofollow">mengembangkannya</a>.</i>fajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8065804803186919475.post-62895447011438850502010-01-08T06:22:00.000-08:002010-01-09T06:25:52.958-08:00(cadangan minyak terbesar di dunia)<span></span> <a name="6469613071011751861"></a><a href="http://jendela-online.blogspot.com/2009/05/cadangan-minyak-terbesar-di-duniasaat.html"><span style="font-weight: bold;"></span>Cadangan minyak terbesar di Dunia(saat ini) di temukan di Aceh</a><h3 class="post-title"> </h3> <div class="post-body"> <p>iseng-iseng googling buat ngabisin waktu menunggu zhuhur,eh, ternyata nemu info penting ,terutama buat info ini bakalan membanggakan Ache dan juga indonesia. berikut kutipannya..<span class="fullpost">INDONESIA krisis BBM ? Ironis memang. Sebab negara kita kaya akan minyak dan gas (Migas). Bahkan salah satu bukti terbaru menyebutkan, bahwa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang melakukan survei geo-logi dan geofisika kelautan menemukan cadangan migas yang amat besar perairan ti-mur laut Pulau Simeulue, Aceh.<br /><br />Bahkan ini diperkira-kan yang terbesar di dunia, yakni 320,79 miliar barel.<br /><br />Meski volume tersebut, me-nurut Kepala BPPT Said Jenie, baru mempresentasi-kan ruang dalam batuan (tanki) yang belum tentu selu-ruhnya diisi oleh hidrokarbon, namun melihat berbagai in-dikasi yang berasosiasi de-ngan hadirnya migas, ia me-ngaku cukup optimistis.<br /><br />“Memang penelitian masih perlu ditindaklanjuti. Tapi, jika memang terbukti benar, kita bisa bayangkan peneri-maan negara yang tak terkira jumlahnya dari penemuan ini,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/02).<br /><br />Ia menjelaskan, temuan yang didapati di daerah cekungan busur muka setelah melakukan survei seismik di perairan barat Aceh dalam kedalaman 500-800 meter dari dasar laut yang mem-punyai kedalaman 1.100 meter, mendapati perkiraan volume cadangan antara 17,1-10 miliar kubik. “Bila diketahui 1 meter kubik cadangan 6,29 barel, volume total minimumnya adalah 107,5 miliar barel dan volume maksimum 320,79 miliar barel,” jelasnya.<br /><br />Menurut Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi BPPT Yusuf Surahman, penemuan cadangan migas tersebut ditemukan pada porositas 30 persen. Porositas adalah po-tensi batuan mengikat mi-nyak. Biasanya, kata dia, dari potensi cadangan tersebut, kandungan minyaknya hanya 15 persen. “Dengan demikian, cadangan minyaknya diperki-rakan bisa sampai 53 miliar barel,” ungkapnya.<br /><br />Said menambahkan, pene-muan ini sudah dilaporkan kepada presiden untuk ditin-daklanjuti. Sejauh ini, kata dia, sudah ada penawaran untuk melakukan studi lan-jutan dari PT Pertamina (per-sero). “Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari Dirjen Migas Departemen ESDM,” kata Said. Pengamat perminyakan dari Exploration Think Thank Indonesia, An-dang Bachtiar menyatakan, setidaknya memerlukan wak-tu tiga tahun untuk membuk-tikan cadangan minyak ini. “Untuk biaya seismik ini saya perkirakan bisa US$5 juta-10 juta,” ujarnya.<br /><br />Apabila, cadangan minyak di Aceh Barat ini memang ter-bukti, maka dapat dikatakan cadangan ini yang terbesar di dunia. Sebagai perbandingan, jumlah cadangan terbukti un-tuk Arab Saudi sebesar 264,21 miliar barel dan jum-lah cadangan untuk lapangan Banyu Urip, Cepu adalah se-kitar 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan sebagai lapangan raksasa apabila volume cadangan terhitung mencapai 500 juta barel.<br />Sumber : <a href="http://cintasains.blogspot.com/2009/05/cadangan-minyak-terbesar-dunia.html">Cintasains</a></span><br /></p></div>fajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8065804803186919475.post-65648878998398496662010-01-08T06:15:00.000-08:002010-01-09T06:28:04.139-08:00(cadangan minyak di Indonesia)<span class="judul">Cadangan Minyak RI Hanya Cukup untuk 10 Tahun Lagi</span><br /> <span class="reporter"><strong>Nurseffi Dwi Wahyuni</strong> - detikFinance</span><br /><br /> <div class="illustrasi"> <img src="http://www.detikfinance.com/images/content/2009/07/03/4/rig2-dalam.jpg" border="0" vspace="0" hspace="0" /><br /><strong> Fo</strong>s<strong>Jakarta</strong> - Cadangan minyak Indonesia saat ini hanya tinggal 3,7 miliar barel. Cadangan ini diperkirakan akan habis 10 tahun lagi.<br /></div><br />Hal ini disampaikan Guru besar Ekonomi dan Pengelolaan Lapangan Migas ITB, Widjajono Partowidagdo dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul 'Migas dan Energi di Indonesia, Permasalahan dan Analisis Kebijakan' di Galeri Cemara, Jalan HOS Tjokroaminoto, Jakarta, Jumat (3/7/2009).<br /><br />"Jadi tidak benar kalau kita disebut sebagai negara yang kaya minyak," kata Widjajono.<br /><br />Menurut Widjajono, kondisi ini perlu disadari masyarakat Indonesia agar bisa berperilaku tepat dalam penggunaan minyak. "Kalau kita menyangka, negeri ini adalah negeri kaya minyak maka kita akan berperilaku tidak tepat, kita ingin harga BBM kita murah," jelasnya.<br /><br />Widjajono menjelaskan di negara lain yang cadangan minyaknya tidak berbeda jauh dengan Indonesia, harga premium disana US$ 1,1 per liter atau Rp 11.000 per liter, sementara di Indonesia RP 4500 per liter.<br /><br />"Kalau di negara yang kaya minyak seperti Iran kalau BBM dijual dengan harga Rp 1.000/liter. Bahkan kalau gratis, mereka tidak masalah karena disana konsumsi minyak hanya 10 persen dari subsidinya. Cadangannya pun masih sangat besar yaitu 138 Milyar barel," paparnya.<br /><br />Lagipula, lanjut Widjajono, meskipun Iran negeri kaya minyak namun konsumsi bensin di sana dibatasi.<br /><br />"Di sana disediakan energi alternatif yaitu BBG yang harganya sama bensin sehingga transportasi disana menggunakan BBG," ungkapnya.<br /><br />Begitupun untuk kebutuhan hidup sehari-hari, kata Widjajono, masyarakat di sana tidak menggunakan minyak maupun elpiji namun menggunakan gas kota.<br /><br />"Di Iran, untuk masak mereka pakai gas kota. Minyaknya mereka ekspor, mereka menggunakan Cadangan Minyak RI Hanya Cukup untuk 10 Tahun Lagi<br />yang murah dan jual yang mahal. Kalau Indonesia tidak rasional, pakai yang mahal dengan harga murah akibatnya yang murah tidak muncul," tegasnya.<br /><br /> <b>(epi/lih)</b> <br /><br /><em>Tetap update informasi di manapun dengan <strong><u><span style="color:red;">http://m.detik.com</span></u></strong> dari browser ponsel anda! </em>fajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8065804803186919475.post-9241609127008079612010-01-08T06:10:00.000-08:002010-01-09T06:28:43.683-08:00(pipa bocor)<div id="judulartikelnya" style="padding: 0px 10px 10px; width: 638px; margin-top: 20px;">Pipa Minyak Mentah Chevron Bocor</div> <div class="boxartikel"> <div class="boximgartikel"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 300px; height: 200px;"> <img src="http://www.tribunpekanbaru.com/photo/2009/08/d5ff8ef0d683e40f3f1b2084022032f4.jpg" border="0" width="300" height="200" /> </div> <div style="margin-bottom: 5px;"> </div> TribunPekanbaru.com/Photo FEBRI HENDRA <br /><br /> PIPA BOCOR - Warga sekitar antusias melihat perbaikan pipa minyak mentah dalam tanah milik PT CPI ya </div> </div> <div id="beritaterkini">Sabtu, 22 Agustus 2009 | 00:32 WIB</div> <p><b>DUMAI</b>, TRIBUN - Pipa minyak mentah milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang tertanam di dalam tanah di bibir Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Bagan Besar, Bukit Kapur, Dumai mengalami kebocoron, Jumat (21/8) pagi. Sedikitnya 5 barel minyak mentah merembes.<br /><br />Kebocoran pipa pertama kali diketahui oleh Syahrir (40), pemilik doorsmer (cucian mobil/motor), yang berlokasi di sebelah Masjid Babusalam sekitar pukul 06.00 WIB. Lokasi kebocoran persis berada di depan doorsmer milik Syahrir.Awalnya Syahrir mengira minyak mentah yang merembes ke permukaan tanah adalah oli bekas.<br /><br />Sebab saban hari selalu ada mobil yang parkir di atas lokasi rembesan. Namun kecurigaannya mulai muncul karena jumlah rembesan makin meluas hingga pukul 08.00 WIB."Awalnya saya kira tetesan oli bekas dari mobil yang kerap parkir di atas lokasi rembesan minyak. Namun makin siang, kok makin banyak. Barulah saya laporkan kepada Pak Abdu," kata Syahrir.<br /><br />Merasa khawatir, Syahrir menginformasikan kejadian itu kepada salah seorang tokoh masyarakat Bagan Besar, Abdu Kasim. Menurut keterangan Syahrir, Abdu Kasim lah yang melaporka kejadian itu kepada pihak PT CPI.M Sani, Ketua RT 01 Bagan Besar juga turut melaporkan kejadian itu kepada atasannya di kelurahan maupun kecamatan.<br /><br />Lima belas menit setelah kejadian menurut M Sani, petugas dari PT CPI langsung tiba di lokasi dengan segenap peralatan, termasuk alat berat.Petugas dari PT CPI pun langsung membentangkan garis polisi di sekitar area rembesan minyak mentah yang muncul di atas permukaan tanah. Satu unit eksvakator langsung melakukan penggalian dengan diameter 4 x 4 meter dengan kedalaman lebih kurang 1,5 meter.<br /><br />Dari bekas penggalian tampak minyak mentah berwarna hitam pekat seperti oli bekas. Petugas pun langsung memasukkan ke dalam belasan drum dan dinaikkan ke atas truk.Comunication Media Realation (CMR) PT CPI Dwi Pujo Sutrisno, kepada Tribun mengatakan posisi tepat kebocoran adalah di kilometer 42, 3 dari total 52 kilometer panjang pipa minyak mentah Duri-Dumai.<br /><br />Pipa yang bocor berdiameter 30 inchi atau 75 centimeter.Dijelaskan Dwi, pipa minyak mentah yang bocor berhulu di Duri dan berakhir di Pelabuhan Dumai yang menjadi titik ekspor minyak mentah PT CPI. Penyebab kebocoran menurut Dwi murni karena korosi atau berkarat karena pipa tersebut sudah tua.<br /><br />Menghindari kejadian tak diinginkan hingga perbaikan pipa rampung, garis polisi masih dipasang. Sebab rembesan minyak mintah memiliki potensi untuk terbakar. Dwi mengajak warga untuk tidak terlalu dekat dari lokasi penggalian dan antisipasi keamanan pihak CPI mensiagakan sejumlah petugas keamanan.<br /><br />Akibat kejadian ini, perkiraan kerugian dari rembesan minyak mentah mencapai 5 barel (1 barel sama dengan 160 liter). Nilai kerugian sebesar 350 Dolar Amerika atau sekitar Rp 3,5 juta. Sejauh ini belum ada keluhan dari warga akibat kebocoran ini, selain terganggunya aktivitas pemilik door smer. (ibl/ema)<br /><br /><b>Korosi Sulit Dideteksi<br /></b><br />COMUNICATION Media Realation (CMR) PT CPI Dwi Pujo Sutrisno mengatakan kalau penyebab kebocoran pipa minyak mentah adalah korosi atau berkaratnya pipa yang terbuat dari besi. Selain umur pipa sudah tua, kondisi pipa yang terbenam dalam tanah makin mempercepat proses korosi.<br /><br />Dijelaskan Dwi, dulunya pipa tersebut berada di atas permukaan tanah. Namun seiring perkembangan Kota Dumai, pipa akhirnya terkubur dalam tanah. Korosi sangat sulit dideteksi dalam tanah, apalagi kedalaman pipa dari permukaan tanah mencapai 1,5 meter.<br /><br />Namun demikin menurut Dwi pihaknya secara berkala terus melakukan maintenance atau perawatan terhadap pipa. Khusus untuk pipa dalam tanah, perawatan dilakukan sekali empat bulan untuk membersihkan saluran bagian dalam pipa menggunakan alat yang dinamakan pigging.<br /><br />Sementara itu perawatan secara mendetil atau keseluruhan dilakukan oleh PT CPI sekali dalam 5 tahun."Korosi di dalam tanah memang sulit kita deteksi. Kejadian kebocoran pipa ini baru pertama kali terjadi dengan rembesan minyak mentah sampai 5 barel," kata Dwi. (ibl/ema)<br /><br /><b>Pipa Sudah Tua</b></p> <ul><li> Lokasi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Bagan Besar, Dumai.</li><li>Posisi tepat kebocoran adalah di kilometer 42,3 dari total 52 kilometer panjang pipa minyak mentah Duri-Dumai.</li><li>Diameter pipa yang bocor 30 inchi atau 75 centimeter.</li><li>Penyebab korasi atau pipa berkarat karena usia sudah tua dan terbenam dalam tanah.</li><li>Kerugian 5 barel (1 barel sama dengan 160 liter). Nilai kerugian sebesar 350 Dolar Amerika atau sekitar Rp 3,5 juta</li></ul>fajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8065804803186919475.post-88142539624180268592010-01-08T06:00:00.000-08:002010-01-09T06:29:12.142-08:00(Offshore Drilling)<p><span style="color: rgb(0, 0, 153);font-size:130%;" ><b>Offshore Drilling</b></span></p> <p>Drilling or digging for oil has occurred in one way or another for hundreds of years. The Chinese, for instance, invented a bamboo rig to obtain oil and gas for lighting and cooking.</p> <p><img alt="Image of Oil Rig" src="http://www.world-petroleum.org/education/offdrill/odimages/oilrig.jpg" align="right" border="0" width="273" height="202" hspace="10" />But only in the last 40 years has humankind been able to efficiently extract petroleum from beneath the seas - an achievement to rank with this century's mightiest technological triumphs.</p> <p>In Australia, nearly 90 per cent of our petroleum wealth is found offshore. The search is difficult, extremely expensive, and often fruitless - but critical to the nation's economic future.</p> <p>Locating an oil and gas "trap" - as it is known - and extracting the oil and gas is difficult enough on land. But offshore, in deep and often stormy waters, it becomes an awesome undertaking.</p> <p>Potential traps are identified by analysing seismic survey data but whether they contain oil or gas won't be known until a drill bit penetrates the structure. Directing the drill bit to a precise location - perhaps several kilometres away - requires sophisticated computer technology. A navigation device installed above the drill bit feeds back information which enables the exact position of the well to be measured and monitored. A steerable motor within the drillpipe can be remotely controlled to adjust the direction of the drill.</p>fajarhttp://www.blogger.com/profile/16695144780250291704noreply@blogger.com0